Tentang Ikan - Jika Anda mengetahui cara budidaya kutu air dengan tepat, ternyata kutu air memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Kutu air merupakan jenis hewan yang memiliki habitat asli di air. Meskipun memiliki nama "kutu" ternyata kutu air ini tidak sama dengan kutu yang ada di darat yang notabenya adalah parasit.
Sebagian orang menganggap jika kutu air sangat mengganggu karena bisa menyebabkan iritasi kulit. Akan tetapi, ternyata banyak juga orang yang memilih membudidayakan jenis hewan satu ini. kutu air banyak digunakan sebagai pakan alami untuk ikan. Terutama untuk ikan yang masih kecil atau yang lebih sering dikenal dengan nama burayak.
Kenapa Harus Budidaya Kutu Air?
Kutu air merupakan sejenis planton yang mampu hidup di air tawar. Disebut dengan kutu karena gerakannya yang seakan-akan meloncat seperti kutu. Menurut informasi dari wikipedia, kutu air merupakan sejenis planton yang mampu hidup di air. Ini berbeda dengan serangga atau parasit.
Umumnya kutu air akan memakan bakteri serta sisa makan, salah satunya sayur. Untuk itu, maka tidak sulit untuk membudidayakan jenis binatang satu ini. Bukan hanya di sayur saja, melainkan kutu air juga bisa hidup dari sisa ampas kelapa, kotoran ayam, susu dan lain sebagainya.
Jika Anda merupakan orang yang membudidayakan ikan laga maka, kutu air bisa menjadi makana terbaik untuk ikan laga. Kutu air memiliki kandungan berupa protein moina sampai kisaran 38% dari total semua berat tubuh. Sedangkan untuk jenis daphnia, kutu air memiliki kandungan protein 43% dari semua berat tubunnya.
Baca juga: Jenis Pakan Ikan Hias Alami yang paling di sukai
Cara Budidaya Kutu Air dengan Mudah
Melakukan Pencarian Bibit
Terdapat 3 cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa mendapatkan bibit kutu air. Pertama, Anda bisa membeli bibitnya langsung. Kedua, Anda bisa mencarinya sendiri. Adapun yang ketiga yaitu dengan membuat bibitnya sendiri.
Jika Anda memutuskan untuk mencarinya, Anda bisa mendapatkan kutu air di got atau di selokan yang memiliki genangan air. Berbeda ketika Anda ingin membuatnya sendiri, maka Anda bisa menggunakan sayuran yang sudah layu dengan sedikit membusuk. Anda bisa menggunakan ampas kedelai, air teh atau air susu.
Menyiapkan Wadah
Mengenai jenis wadanya, ternyata juga tidak sulit untuk Anda dapatkan. Anda bisa menggunakan jenis wadah apa saja, selama wadah tersebut mampu menampung air. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan lebih lanjut mengenai jenis wadanya.
Sebaiknya Anda menggunakan wadah yang lebar dan panjang, akan tetapi tidak terlalu tinggi. Mengingat kutu air membutuhkan tempat yang luas serta tidak membutukan air yang dalam untuk bisa hidup.
Anda juga bisa menggunakan bak yang terbuat dari beton sebagai tempat budidaya kutu air. Akan tetapi, itu bukan jenis wadah yang dapat digunakan. Jika Anda memilik kulkas yang sudah rusak, maka Anda bisa menggunakan kulkas sebagai tempat budidaya. Akan tetapi, jika Anda masih juga ragu, maka Anda bisa menggunakan ember sebagai wadah.
Mengenai ukuran wadahnya, sesuaikan juga dengan banyak kutu yang ingin Anda dapatkan. Dengan demikian, sebelum melakukan budidaya, sebaiknya Anda juga mengira-ngira berapa banyak kutu yang dibutuhkan. Jika digunakan untuk pakan burayak, jangan lupa juga untuk memperkirakan berapa banyak burayak yang akan Anda berikan.
Jika sudah, maka Anda harus memulai dengan membudidayakan kutu air dari sekarang sebelum telur ikan menetas supaya ketika ikan tersebut tidak kehabisan makan. Anda langsung bisa memberikan makan berupa kutu air yang sebelumnya sudah Anda budidayakan.
Penyiapan Bibit Kutu Air
Sama seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Anda bisa membuat bibit kutu air sendiri dengan bahan-bahan yang bisa dikatakan gratis. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
Menggunakan Sayuran Layu
Bisa dikatakan jenis bahan satu ini adalah bahan yang cukup cepat untuk mendatangkan kutu air. Lebih dari itu, Anda juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan sayuran layu. Cukup dengan pergi ke pasar kemudian carilah sayuran yang sudah busuk dan dibuang oleh padagang.
Anda bisa menggunakan kol. Mengenai langkah awalnya, kol sebaiknya Anda cuci terlebih dahulu sampai terbebas dari kotoran. Jika sudah, masukkan kol dalam wadah untuk budidaya kutu. Supaya tidak merusak bibit, sebaiknya jauhkan wadah dari sinar matahari langsung.
Menggunakan Kotoran Ayam
Bahan dasar selanjutnya yang bisa Anda dapatkan secara gratis adalah kotoran ayam. Cukup dengan memasukkan ke dalam wadah dalam beberapa hari. Akan tetapi selain kotoran ayam, sebagai bahan starter, Anda juga membutuhkan susu bubuk serta teh yang sudah diseduh sebelumnya.
Anda bisa memasukkan kotoran ayam yang sebelumnya sudah dicampur dengan susu dan seduhan teh dalam sebuah wadah dan biarkan beberapa saat. Beberapa hari setelah wadah dicampur, maka air akan berubah warna menjadi hijau. Hal itu menandakan jika alha sudah mulai tumbuh serta tidak lama lagi kutu akan bermunculan.
Menggunakan Air Got
Cara ini bisa dikatakan sebagai cara yang cukup menjijikan. Akan tetapi, cara ini dikenal sangat ampuh untuk budidaya kutu air. Mengenai cara ketiga ini, Anda cukup dengan memasukkan air got lengkap dengan lumpur ke dalam wadah budidaya dalam beberapa hari hingga akhirnya mulai bermunculan bibit-bibit kutu.
Jika Anda merasa cukup lama, maka Anda juga bisa memasukkan starter kutu air yang bisa Anda beli dalam wadah budidaya yang akan membuat kutu bisa berkembang dengan lebih cepat.
Perhatikan Penggunaan Air
Bukan hanya wadah yang harus dipehatikan, lebih dari itu Anda harus memperhatikan air sebagai salah satu media utama perkembangbiakkan kutu air. Mengenai jenis air yang digunakan, yaitu "air tua". Jenis air ini adalah jenis air endapan serta tidak mengalir.
Untuk mendapatkannya, Anda cukup dengan memasukkan air dalam wadah yang digunakan dan biarkan selama beberapa saat hingga kotoran yang ada di dalam air mulai turun sampai kebagian dasar wadah.
Seperti halnya ketika Anda menggunakan kol untuk bibit kutu air. Air endapan yang sebelumnya sudah dimasukkan dalam kol lama kelamaan akan berubah warna menjadi hijau akibat dari kotoran kol tersebut. akan tetapi jika Anda biarkan, maka kol akan turun serta airnya akan kembali menjadi bening.
Ketika Air sudah bening itu nanti maka kutu akan nampak. Hal ini juga berlaku sama seperti saat Anda menggunakan jenis bahan lain. Jika kotoran sudah mengendap dan air kembali dalam wujud bening, maka bibit kutu akan nampak terlihat.
Mengenai pengisian airnya juga tidak bisa Anda lakukan secara sembarangan. Mengingat wadahnya terlalu tinggi sehingga kurang bagus untuk kutu air. Dengan demikian, maka syarat yang harus dipenuhi dalam pemilihan wadah yaitu wadah yang berbentuk lebar serta panjang. Bukan menggunakan wadah yang berukuran tinggi.
Baca juga: Tips Cara Budidaya Cacing Sutra dengan Media Nampan
Ternyata, cara budidaya kutu air juga sangat mudah. Langsung saja praktekkan cara tersebut dan dapatkan bibit kutu air terbaik.